Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Sukorejo seolah menjadi obyek wisata dadakan. Tiap akhir pekan atau hari libur, puluhan orang selalu memadati area Cagak Telu yang berada di puncak bukit, seberang proyek. Di lokasi peristirahatan tersebut, pengunjung dapat menikmati pandangan bebas ke kawasan megaproyek PLTU serta menghirup segarnya udara alam dari laut lepas.
Uniknya, bukan hanya warga sekitar yang menjadikan Proyek PLTU Sudimoro sebagai tujuan wisata. Banyak warga kota tetangga yang sengaja meluangkan waktu membuktikan kemegahan proyek prestisius tersebut. Sunarto (25) warga Dongko Kabupaten Trenggalek mengaku, kedatangannya bukan kali pertama. Meskipun sejumlah obyek wisata di daerahnya telah ia datangi, namun ia merasakan sesuatu yang berbeda ketika menginjakkan kaki di Sudimoro.
“Kami datang kesini bareng teman-teman. Biasanya kalau musim liburan rombongan kami lebih banyak lagi,” tutur pria lajang itu.
Bagi warga setempat, kedatangan wisatawan ke kawasan sekitar PLTU seakan menjadi berkah tersendiri. Bahkan, lokasi cagak telu yang sebelumnya identik dengan bukti bebatuan yang tandus kini banyak ditumbuhi warung makanan dan minuman. Sedikitnya ada empat bangunan semi permanen yang bertengger diatasnya lengkap dengan sarana parkir.
Di tempat sejuk itu, wisatawan dapat menikmati tontonan baru berupa aktivitas proyek sambil merasakan lezatnya aneka makanan, mulai camilan hingga mekanan pengganjal perut seperti bakso dan mie ayam. Tak terkecuali beragam jenis minuman mulai kelapa muda hingga kopi juga tersedia.
Kartinem (43) warga Desa Bubakan, Sudimoro mengatakan sejak PLTU dibangun setahun lalu warung yang dikelolanya maju pesat. Bahkan tidak tanggung-tanggung ia sengaja memboyong kios dari rumahnya ke lokasi dekat PLTU. Diatas lahan milik pemerintah desa itu Kartinem membuka usaha makanan dan minuman dari pagi hingga sore.
“Lumayan mas, kalau pas ramai sehari bisa dapat 50 ribu sampai 100 ribu rupiah,” ungkapnya gembira.
Kisah dari PLTU Sudimoro ini mungkin hanya secuil fenomena dari besarnya manfaat ekonomi akibat proyek raksasa tersebut. Bukan hanya energi listrik sebesar 2 kali 315 megawatt yang akan dihasilkan diharapkan mampu menopang kebutuhan listrik nasional, namun jika dikelola dengan baik mata rantai keberadaannya terbutki membawa kesejahteraan bagi banyak orang.
Rabu, 14 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar